Minggu, 02 Mei 2010

pendekatan post strukturalistik geopolitik di asia pasifik

post strukturalis di asia pasifik

Poststrukturalistik atau post strukturalisme merupakan salah satu area dalam politik kontemporer yang paling menarik dan vital, sayangnya masih belum banyak dipahami dalam jagad politik. Lihat saja, ketika orang menggaris pilih atas suatu posisi, bisa dengan cepat dinegasikan karena pilihan tersebut dihimpit oleh pilihan lainnya. Lalu semua orang sibuk menggali kuburan sendiri dalam hati dan pikir yang sempit.Inilah alam, hidup dan perjalan waktu yang kadang tidak pernah jelas dan tuntas. Pengabdian hanya tinggal sebagai niat, karena niat baik selalu disanksikan, karena pekerjaan baik sering kali dipandang remeh dan tak bertempat. Karena mencerca keadaan hanya sebuah tindakan yang sia-sia. Karena mencaci diri sendiri adalah penghinaan yang besar pada sejarah.

Pendekatan post strukturalistik di asia pasifik

Post Strukturalisme menempatkan banyak kontradiksi yang sifatnya serabutan, tak memiliki arus besar sebagai suatu fokus. Ya, ada banyak sengkarut, ada banyak lapisan dalam setiap kontradiksi.
Secara geopolitik kawasan Asia Pasific mengalami war of position di antara negara-negara besar yang saling berebut pengaruh. Migrasi gelar pasukan ini mengikuti bangunan modernisasi konflik yang memutasi arena konflik ke daerah periferal. Disinilah kontradiksi interminis dari modernitas terhadap fungsi kemiliteran negara-negara maju mendapat sorotan. Sehingga untuk menyelesaikan permasalahan ini mereka harus membuka sejarah atau kejadian yang lama dan di kaitkan denganm strukruralnya baru bias dapat jalan tenga
Pendekatan ini melihat bahwa sebuah proses kejadian dari masa lalu dapat
dimengerti apabila dikaitkan dengan aspek strukturalnya
Dari sinilah Asia Pasific menjadikan suatu urgen untuk tidak lagi fokus terhadap ancaman konflik internal tetapi lebih strategis untuk memandang ancaman dari luar.